Waxing Hardcore bahkan vaginanya Cum dengan Creampie Kuat
Ruang WaxingnnAroma lavender yang lembut memenuhi ruang salon kecil itu, berpadu dengan dengungan lembut musik latar yang lembut. Mia telah memesan janji temu larut malam setelah seharian bekerja keras. Ia tidak berharap banyak—hanya sesi rutin.nnKetika pintu terbuka, ia terkejut melihat seorang anggota staf baru. Ia tinggi, berbahu lebar, dengan senyum tenang yang langsung membuatnya merasa nyaman. Label namanya bertuliskan Ethan.n“Selamat malam, Nona Mia,” sapanya hangat, suaranya dalam namun ramah. “Saya akan membantu Anda hari ini. Mohon beri tahu saya jika Anda merasa tidak nyaman.”nnIa mengangguk, mencoba menenangkan detak jantungnya. Bukan hanya suaranya; melainkan cara ia menatapnya—tenang, hormat, namun dengan percikan yang tak bisa ia abaikan.nnSaat ia menyiapkan strip waxing, tangan mereka bersentuhan sebentar saat ia memberikan handuk. Getaran kecil, hampir seperti listrik, menjalar ke seluruh tubuhnya. Dia memperhatikan—bibirnya melengkung membentuk senyum samar.nn“Kamu tampak sedikit gugup,” kata Ethan lembut.n“Mungkin hanya… sedikit,” kata Mia,




